Saturday, August 21, 2010

Episode 2 - Sinetron Safa dan Marwah mula menemui penonton di Astro Prima pada 18 Ogos 2010


Sinetron Safa dan Marwah Episode 2

Mulai 17 Ogos 2010 di Astro Prima

Dibintangi oleh:

Risty Tagor sebagai Safa
Mieke Amalia sebagai Siti
Nikita Willy sebagai Marwah
Umar Lubis sebagai Zainal
Inggrid Kansil sebagai Ratih
Rionaldo Stockhorst sebagai Ilham
Riza Shahab sebagai Adil


Tema Pembukaan Safa dan Marwah - Biarkan Jatuh Cinta: ST12

Lirik Lagu ST 12 - Biarkan Jatuh Cinta (Tema Pembukaan Sinetron Safa dan Marwah)

Mata ini indah melihatmu
Rasa ini rasakan cintamu
Jiwa ini getarkan jiwamu
Jantung ini detakkan jantungmu

Dan biarkan aku padamu
Menyimpan sejuta harapan aku padamu
Rasa ini tulus padamu
Takkan berhenti sampai aku mati

Reff:
Biarkan aku jatuh cinta
Pesona ku pada pandangan saat kita jumpa
Biarkan aku 'kan mencoba
Tak peduli kau berkata 'tuk mau atau tidak

Mata ini indah melihatmu
Rasa ini rasakan cintamu
Jiwa ini getarkan jiwamu
Jantung ini detakkan jantungmu

Back to Reff: 3x

Mata ini indah melihatmu
Rasa ini rasakan cintamu
(Terima kasih dan kredit diberikan kepada http://infomusik-board.blogspot.com)

Sinopsis sinetron Safa dan Marwah

Safa (RISTY TAGOR) adalah seorang gadis cantik, sedikit tomboy, tegar dan baik hati. Ia tinggal bersama ibunya, Siti (MIEKE AMALIA), di desa nelayan. Safa tidak pernah menyadari kalau Siti bukanlah ibu kandungnya. Yang ia tahu adalah Safa ingin membantu ibunya menemukan adiknya, anak Siti yang selalu dirindukan oleh Siti.

Berbeda dengan Safa, Marwah (NIKITA WILLY) adalah gadis lemah lembut, cantik jelita, baik hati, soleha, dan kaya raya. Tipikal wanita idaman semua laki-laki. Marwah tinggal bersama orang tuanya, Zainal (UMAR LUBIS) dan Ratih (INGGRID KANSIL), serta kakaknya yang jahil, Ilham (RIONALDO STOCKHORST). lepas dari semua kekurangan keluarganya, Marwah sangat menyayangi orangtua dan keluarganya, Marwah tak tahu bahwa dia sama sekali tak punya hubungan darah dengan mereka semua.

Suatu saat, Safa pindah ke Jakarta setelah mendapat beasiswa dari salah satu kampus terkemuka. Di sanalah ia bertemu dengan Marwah yang menjadi kembang di kampus itu. Akhirnya persahabatan pun mulai tumbuh di antara Safa dan Marwah. Mereka berdua tak pernah menyadari ikatan apakah yang ada di antara mereka sebenarnya. Safa kagum sekali pada Marwah yang walaupun memiliki segalanya, tetap ingat untuk berbagi kebahagiaan dengan orang-orang yang kekurangan. Begitu juga sebaliknya, marwah mengagumi Safa yang ikhlas dan sukarela untuk mengajar ngaji di Masjid tempatnya biasa memberikan donasi. Toh

Kedekatan mereka berdua membuat Siti berkesempatan bertemu dengan Marwah. Bukan main bergetarnya hati Siti saat bertemu dengan Marwah. Naluri keibuannya tak bisa dibohongi, walaupun otaknya tak mengerti apa yang terjadi di dalam hatinya. Perhatian siti pun jadi melimpah ruah pada Marwah. Perasaanya kuat sekali mengatakan bahwa Marwah adalah anaknya yang dulu hilang karena dijual ke kelaurga kaya. Hal ini tentu saja membuat heran Safa. Hati Safa yang selalu bersih pun mendapatkan ujian. Sanggupkah dia menghindarkan dirinya dari perasaan iri melihat ibunya, satu-satunya orang yang dia miliki ternyata merasakan perasaan yang jauh lebih berarti pada Marwah?

Safa dan Marwah kemudian sama-sama berkenalan dengan Adil (RIZA SHAHAB), seorang mahasiswa perantau yang soleh, pintar, dan sangat tampan. Di saat yang berbeda-beda keduanya sama-sama terpikat oleh Adil yang begitu sempurna di mata mereka. Tetapi keduanya sama-sama tak berani menunjukkan perasaan mereka karena, walaupun hanya anak miskin, Adil ternyata merupakan idola kampus karena ketampanan, wibawa, pesona dan kesolehannya.

Betapa terkejutnya Safa ketika mendapati bahwa Adil adalah anak dari Fikri, pengurus mesjid yang menaruh hati pada ibunya. Safa pun jadi dilema. Haruskah dia membiarkan Siti dan Fikri bersama? Sebab jika mereka bersama, tentunya akan terasa sangat ganjil untuk dirinya dan Adil untuk bisa bersama....

Masalah jadi semakin pelik saat Safa dan Marwah akhirnya sama-sama mengetahui bahwa diam-diam sahabat mereka itu sama-sama jatuh cinta pada Adil....

Bagaimanakah kelanjutan kisah ini? Bagaimanakah reaksi Marwah saat tahu bahwa dia ternyata bukan anak kandung orangtuanya? Bagaimanakah reaksi Safa saat mengetahui bahwa Marwah adalah putri Siti yang selama ini dicari-cari oleh Siti? Dan bagaimana reaksinya saat dia mengetahui bahwa justru dirinyalah yang bukan putri kandung dari ibu yang sangat disayanginya? Lalu, bagaimana dengan Adil? Siapakah yang akan dipilihnya? Safa atau Marwah?..

Kisah sinetron Safa dan Marwah bermula dengan:

Di suatu desa SITI (25) wanita muda yang sholeha tapi miskin tengah berjuang melahirkan seorang diri di rumah seorang bidan. Siti tak ditemani oleh siapapun, sebab suaminya baru saja meninggal saat sedang melaut.

Bersamaan ada seorang wanita ZALIMAH (25) seorang wanita licik, yang diam-diam berprofesi sebagai penculik dan penjual bayi, juga berpura-pura melahirkan di saat yang bersamaan. Zalimah telah lama berpura-pura hamil anak keduanya, karena dia punya rencana jahat merebut bayi Siti. Rencana Zalimah ini didukung oleh Rajaf, suaminya, yang berhati tak kalah busuk... Rajaf rupanya telah membayar bidan tersebut untuk melancarkan rencana mereka.

Siti pun melahirkan. Alangkah kagetnya Siti, saat bidan itu masuk kembali ke ruangannya, bidan kemudian mengatakan bahwa bayi Siti itu meninggal. Siti merasa itu tak mungkin. Sebab Siti yakin dia mendengar tangisan bayinya yang begitu keras, bahkan sempat melihat betapa sehatnya dia walaupun cuma sekilas. Siti pun jadi histeris. Para tetangga yang menjenguk Siti pun curiga. Tapi Bidan kemudian membawa mayat bayi itu sebagai bukti kepada Siti.

Siti yang hancur hati terus menangis. Tapi sang Bidan malah mengusir Siti. Siti akhirnya pun pergi. Tak sengaja Siti malah melihat bayi di tangan Zalimah. Alangkah kagetnya Siti karena dia melihat tanda lahir itu. Siti langsung menghampiri Zalimah dan minta bayinya dikembalikan. Tapi Zalimah menolak mentah-mentah dan tetap mengakui bayi itu sebagai putrinya. Mereka pun bertengkar hebat.

Akhirnya, pertengkaran mereka pun dibawa ke kepala desa. Siti menceritakan semuanya. Zalimah juga menceritakan versinya sendiri. Kepala desa akhirnya mencari akal untuk menyelesaikan masalah itu. Dia mengambil parang dan bilang kalau mereka tak berdamai, lebih baik bayi ini dibelah dua saja biar adil. Bukan main kagetnya Zalimah dan Siti. Siti ketakutan dan memohon agar Kepala Desa jangan melakukan hal itu. Siti rela menyerahkan bayi itu pada Zalimah. Zalimah kegirangan.

Tapi Tuhan maha adil! Uang panas yang diterima bidan dari Zalimah rupanya tak berbuah baik. Malah membuat Bidan celaka. Bidan yang akhirnya cacat ini pun akhirnya sadar akan teguran Tuhan. Bidan bertobat. Dia akhirnya memberitahu segalanya pada Siti. Bukan main kagetnya Siti. Namun, alangkah kagetnya sang Bidan karena Siti tidak marah pada sang Bidan. Malahan Siti memaafkan sang Bidan. Dan akhirnya membuat sang Bidan bisa meningga dengan tenang.

Siti berusaha mencari zalimah, tapi zalimah dan rajaf sudah menghilang bersama bayinya. Siti sangat sedih. Untuk melupakan segalanya, Siti pun akhirnya memutuskan untuk pergi dari kampung itu dan memulai hidup baru. Dalam perjalanan, Siti bertemu dengan seorang anak perempuan berumur 2 tahun yang menggembel dan dikejar-kejar kamtib. Siti kasihan sekali pada anak itu. Akhirnya Siti pun mengasuhnya dan mengangkatnya menjadi anaknya. Siti memberinya nama Marwah.

Sementara itu, di Jakarta, putri Siti tumbuh dewasa menjadi anak orang kaya raya yang lemah lembut, baik hati, cantik jelita, dan pintar. Dia dipanggil Safa. Safa memiliki seorang kakak laki-laki yang tengil, suka hura-hura, dan sedikit jahil bernama Ilham. Toh Safa tahu bahwa hati Ilham baik. Namun demikian, Safa selalu merasa bahwa Ilham menjaga sedikit jarak dengannya. Safa tak tahu bahwa secara tak sengaja, Ilham sebenarnya tahu bahwa Safa bukan adik kandungnya. Namun Ilham tak sampai hati memberitahu Safa akan hal itu.

Siti sendiri hidupnya masih tetap pas-pasan. Toh dia tetap cukup terhibur dengan kehadiran Marwah. Sebab Marwah telah tumbuh menjadi gadis yang cantik, tegar, pemberani, sedikit keras kepala tapi berhati baik dan rajin beribadah. Marwah tak pernah ingat bahwa dia bukan putri kandung Siti. Siti sendiri tak sampai hati memberitahu Marwah akan hal itu. Dia pun membiarkan Marwah mengira bahwa dirinya adalah putri kandung Siti. Namun, tak sedetikpun Siti melupakan putrinya. Sejak kecil Marwah juga mengetahui kerinduan hati Siti ini. Sejak kecil Marwah pun cuma punya satu tekad, mempertemukan ibunya dengan “adiknya” itu suatu saat nanti.

Marwah akhirnya berhasil mendapatkan beasiswa di sebuah kampus ternama di Jakarta. Marwah sangat bahagia. Siti juga sangat bahagia. Di sanalah Marwah kemudian bertemu dengan Safa... Dan nasib pun seperti terus berusaha mengikat mereka, tanpa mereka pernah menyadari ikatan apakah yang ada di antara mereka sebenarnya.

Dan kisah cinta segi empat antara Safa, Marwah, Ilham (yang sebenarnya merasakan perasaan suka sejak dia tau kalau Safa bukanlah adik kandungnya, tapi tidak pernah menyadarinya selama ini), dan Adil – seorang lelaki tampan, soleh, bijak, sederhana, anak penjaga masjid, semakin memberikan bumbu yang membuat kisah ini semakin menarik dan tidak ada habisnya untuk digali.

Sinopsis sinetron Safa dan Marwah Episode 2
Pada 18 Ogos 2010 jam 2.00 petang di Astro Prima

Safa secara tidak sengaja menginjak bekal Marwah yang diberikan oleh ibunya, Siti. Safa meminta maaf dan memberikan uang ganti rugi. Namun, Siti menolak pemberian uang dari Safa karena jumlahnya yang terlalu besar.

Safa dan Marwah kembali bertemu di kampus. Berada dalam satu kelas membuat Safa dan Marwah menjadi akrab. Tanpa disangka, Safa dan Marwah sama-sama menyukai teman satu kampus mereka yang bernama Adil. Safa mengenal Adil pada sebuah acara masjid, sementara Marwah pernah ditolong oleh Adil.

Tanpa sengaja Siti melihat Zalimah dan anaknya berjualan di kantin sekolah. Siti pun mengejar Zalimah dengan harapan ia dapat menemukan anaknya yang hilang. Usaha pertama Siti gagal. Saat bertemu lagi dengan Zalimah, Siti berhasil menangkapnya. Zalimah berbohong dan mengatakan anak Siti sudah hilang. Zalimah yang licik berhasil kabur lagi dan membuat Siti mengejarnya hingga tertabrak mobil Ratih, ibu Safa. Sikap Zainal, Ayah Safa yang kasar saat berada di rumah sakit, membuat Marwah marah dan sakit hati. Safa pun merasa tidak enak pada sahabatnya.

Sambungan kisah sinetron Safa dan Marwah Episode 2

Sambungan kisah sinetron Safa dan Marwah Episode 2 Part 1

Sambungan kisah sinetron Safa dan Marwah Episode 2 Part 2

Sambungan kisah sinetron Safa dan Marwah Episode 2 Part 3

Sambungan kisah sinetron Safa dan Marwah Episode 2 Part 4

(Terima kasih dan kredit diberikan kepada
http://www.rcti.tv/
Astro Prima
awaknya Channel
dan semua pihak atas sumber maklumat dan gambar)

Episode 3 - Sinetron Safa dan Marwah di Astro Prima pada 19 Ogos 2010 jam 2.00 petang


Sinetron Safa dan Marwah Episode 3

Mulai 17 Ogos 2010 di Astro Prima

Dibintangi oleh:

Risty Tagor sebagai Safa
Mieke Amalia sebagai Siti
Nikita Willy sebagai Marwah
Umar Lubis sebagai Zainal
Inggrid Kansil sebagai Ratih
Rionaldo Stockhorst sebagai Ilham
Riza Shahab sebagai Adil


Tema Pembukaan Safa dan Marwah - Biarkan Jatuh Cinta: ST12

Lirik Lagu ST 12 - Biarkan Jatuh Cinta (Tema Pembukaan Sinetron Safa dan Marwah)

Mata ini indah melihatmu
Rasa ini rasakan cintamu
Jiwa ini getarkan jiwamu
Jantung ini detakkan jantungmu

Dan biarkan aku padamu
Menyimpan sejuta harapan aku padamu
Rasa ini tulus padamu
Takkan berhenti sampai aku mati

Reff:
Biarkan aku jatuh cinta
Pesona ku pada pandangan saat kita jumpa
Biarkan aku 'kan mencoba
Tak peduli kau berkata 'tuk mau atau tidak

Mata ini indah melihatmu
Rasa ini rasakan cintamu
Jiwa ini getarkan jiwamu
Jantung ini detakkan jantungmu

Back to Reff: 3x

Mata ini indah melihatmu
Rasa ini rasakan cintamu
(Terima kasih dan kredit diberikan kepada http://infomusik-board.blogspot.com)

Sinopsis sinetron Safa dan Marwah

Safa (RISTY TAGOR) adalah seorang gadis cantik, sedikit tomboy, tegar dan baik hati. Ia tinggal bersama ibunya, Siti (MIEKE AMALIA), di desa nelayan. Safa tidak pernah menyadari kalau Siti bukanlah ibu kandungnya. Yang ia tahu adalah Safa ingin membantu ibunya menemukan adiknya, anak Siti yang selalu dirindukan oleh Siti.

Berbeda dengan Safa, Marwah (NIKITA WILLY) adalah gadis lemah lembut, cantik jelita, baik hati, soleha, dan kaya raya. Tipikal wanita idaman semua laki-laki. Marwah tinggal bersama orang tuanya, Zainal (UMAR LUBIS) dan Ratih (INGGRID KANSIL), serta kakaknya yang jahil, Ilham (RIONALDO STOCKHORST). lepas dari semua kekurangan keluarganya, Marwah sangat menyayangi orangtua dan keluarganya, Marwah tak tahu bahwa dia sama sekali tak punya hubungan darah dengan mereka semua.

Suatu saat, Safa pindah ke Jakarta setelah mendapat beasiswa dari salah satu kampus terkemuka. Di sanalah ia bertemu dengan Marwah yang menjadi kembang di kampus itu. Akhirnya persahabatan pun mulai tumbuh di antara Safa dan Marwah. Mereka berdua tak pernah menyadari ikatan apakah yang ada di antara mereka sebenarnya. Safa kagum sekali pada Marwah yang walaupun memiliki segalanya, tetap ingat untuk berbagi kebahagiaan dengan orang-orang yang kekurangan. Begitu juga sebaliknya, marwah mengagumi Safa yang ikhlas dan sukarela untuk mengajar ngaji di Masjid tempatnya biasa memberikan donasi. Toh

Kedekatan mereka berdua membuat Siti berkesempatan bertemu dengan Marwah. Bukan main bergetarnya hati Siti saat bertemu dengan Marwah. Naluri keibuannya tak bisa dibohongi, walaupun otaknya tak mengerti apa yang terjadi di dalam hatinya. Perhatian siti pun jadi melimpah ruah pada Marwah. Perasaanya kuat sekali mengatakan bahwa Marwah adalah anaknya yang dulu hilang karena dijual ke kelaurga kaya. Hal ini tentu saja membuat heran Safa. Hati Safa yang selalu bersih pun mendapatkan ujian. Sanggupkah dia menghindarkan dirinya dari perasaan iri melihat ibunya, satu-satunya orang yang dia miliki ternyata merasakan perasaan yang jauh lebih berarti pada Marwah?

Safa dan Marwah kemudian sama-sama berkenalan dengan Adil (RIZA SHAHAB), seorang mahasiswa perantau yang soleh, pintar, dan sangat tampan. Di saat yang berbeda-beda keduanya sama-sama terpikat oleh Adil yang begitu sempurna di mata mereka. Tetapi keduanya sama-sama tak berani menunjukkan perasaan mereka karena, walaupun hanya anak miskin, Adil ternyata merupakan idola kampus karena ketampanan, wibawa, pesona dan kesolehannya.

Betapa terkejutnya Safa ketika mendapati bahwa Adil adalah anak dari Fikri, pengurus mesjid yang menaruh hati pada ibunya. Safa pun jadi dilema. Haruskah dia membiarkan Siti dan Fikri bersama? Sebab jika mereka bersama, tentunya akan terasa sangat ganjil untuk dirinya dan Adil untuk bisa bersama....

Masalah jadi semakin pelik saat Safa dan Marwah akhirnya sama-sama mengetahui bahwa diam-diam sahabat mereka itu sama-sama jatuh cinta pada Adil....

Bagaimanakah kelanjutan kisah ini? Bagaimanakah reaksi Marwah saat tahu bahwa dia ternyata bukan anak kandung orangtuanya? Bagaimanakah reaksi Safa saat mengetahui bahwa Marwah adalah putri Siti yang selama ini dicari-cari oleh Siti? Dan bagaimana reaksinya saat dia mengetahui bahwa justru dirinyalah yang bukan putri kandung dari ibu yang sangat disayanginya? Lalu, bagaimana dengan Adil? Siapakah yang akan dipilihnya? Safa atau Marwah?..

Kisah sinetron Safa dan Marwah bermula dengan:

Di suatu desa SITI (25) wanita muda yang sholeha tapi miskin tengah berjuang melahirkan seorang diri di rumah seorang bidan. Siti tak ditemani oleh siapapun, sebab suaminya baru saja meninggal saat sedang melaut.

Bersamaan ada seorang wanita ZALIMAH (25) seorang wanita licik, yang diam-diam berprofesi sebagai penculik dan penjual bayi, juga berpura-pura melahirkan di saat yang bersamaan. Zalimah telah lama berpura-pura hamil anak keduanya, karena dia punya rencana jahat merebut bayi Siti. Rencana Zalimah ini didukung oleh Rajaf, suaminya, yang berhati tak kalah busuk... Rajaf rupanya telah membayar bidan tersebut untuk melancarkan rencana mereka.

Siti pun melahirkan. Alangkah kagetnya Siti, saat bidan itu masuk kembali ke ruangannya, bidan kemudian mengatakan bahwa bayi Siti itu meninggal. Siti merasa itu tak mungkin. Sebab Siti yakin dia mendengar tangisan bayinya yang begitu keras, bahkan sempat melihat betapa sehatnya dia walaupun cuma sekilas. Siti pun jadi histeris. Para tetangga yang menjenguk Siti pun curiga. Tapi Bidan kemudian membawa mayat bayi itu sebagai bukti kepada Siti.

Siti yang hancur hati terus menangis. Tapi sang Bidan malah mengusir Siti. Siti akhirnya pun pergi. Tak sengaja Siti malah melihat bayi di tangan Zalimah. Alangkah kagetnya Siti karena dia melihat tanda lahir itu. Siti langsung menghampiri Zalimah dan minta bayinya dikembalikan. Tapi Zalimah menolak mentah-mentah dan tetap mengakui bayi itu sebagai putrinya. Mereka pun bertengkar hebat.

Akhirnya, pertengkaran mereka pun dibawa ke kepala desa. Siti menceritakan semuanya. Zalimah juga menceritakan versinya sendiri. Kepala desa akhirnya mencari akal untuk menyelesaikan masalah itu. Dia mengambil parang dan bilang kalau mereka tak berdamai, lebih baik bayi ini dibelah dua saja biar adil. Bukan main kagetnya Zalimah dan Siti. Siti ketakutan dan memohon agar Kepala Desa jangan melakukan hal itu. Siti rela menyerahkan bayi itu pada Zalimah. Zalimah kegirangan.

Tapi Tuhan maha adil! Uang panas yang diterima bidan dari Zalimah rupanya tak berbuah baik. Malah membuat Bidan celaka. Bidan yang akhirnya cacat ini pun akhirnya sadar akan teguran Tuhan. Bidan bertobat. Dia akhirnya memberitahu segalanya pada Siti. Bukan main kagetnya Siti. Namun, alangkah kagetnya sang Bidan karena Siti tidak marah pada sang Bidan. Malahan Siti memaafkan sang Bidan. Dan akhirnya membuat sang Bidan bisa meningga dengan tenang.

Siti berusaha mencari zalimah, tapi zalimah dan rajaf sudah menghilang bersama bayinya. Siti sangat sedih. Untuk melupakan segalanya, Siti pun akhirnya memutuskan untuk pergi dari kampung itu dan memulai hidup baru. Dalam perjalanan, Siti bertemu dengan seorang anak perempuan berumur 2 tahun yang menggembel dan dikejar-kejar kamtib. Siti kasihan sekali pada anak itu. Akhirnya Siti pun mengasuhnya dan mengangkatnya menjadi anaknya. Siti memberinya nama Marwah.

Sementara itu, di Jakarta, putri Siti tumbuh dewasa menjadi anak orang kaya raya yang lemah lembut, baik hati, cantik jelita, dan pintar. Dia dipanggil Safa. Safa memiliki seorang kakak laki-laki yang tengil, suka hura-hura, dan sedikit jahil bernama Ilham. Toh Safa tahu bahwa hati Ilham baik. Namun demikian, Safa selalu merasa bahwa Ilham menjaga sedikit jarak dengannya. Safa tak tahu bahwa secara tak sengaja, Ilham sebenarnya tahu bahwa Safa bukan adik kandungnya. Namun Ilham tak sampai hati memberitahu Safa akan hal itu.

Siti sendiri hidupnya masih tetap pas-pasan. Toh dia tetap cukup terhibur dengan kehadiran Marwah. Sebab Marwah telah tumbuh menjadi gadis yang cantik, tegar, pemberani, sedikit keras kepala tapi berhati baik dan rajin beribadah. Marwah tak pernah ingat bahwa dia bukan putri kandung Siti. Siti sendiri tak sampai hati memberitahu Marwah akan hal itu. Dia pun membiarkan Marwah mengira bahwa dirinya adalah putri kandung Siti. Namun, tak sedetikpun Siti melupakan putrinya. Sejak kecil Marwah juga mengetahui kerinduan hati Siti ini. Sejak kecil Marwah pun cuma punya satu tekad, mempertemukan ibunya dengan “adiknya” itu suatu saat nanti.

Marwah akhirnya berhasil mendapatkan beasiswa di sebuah kampus ternama di Jakarta. Marwah sangat bahagia. Siti juga sangat bahagia. Di sanalah Marwah kemudian bertemu dengan Safa... Dan nasib pun seperti terus berusaha mengikat mereka, tanpa mereka pernah menyadari ikatan apakah yang ada di antara mereka sebenarnya.

Dan kisah cinta segi empat antara Safa, Marwah, Ilham (yang sebenarnya merasakan perasaan suka sejak dia tau kalau Safa bukanlah adik kandungnya, tapi tidak pernah menyadarinya selama ini), dan Adil – seorang lelaki tampan, soleh, bijak, sederhana, anak penjaga masjid, semakin memberikan bumbu yang membuat kisah ini semakin menarik dan tidak ada habisnya untuk digali.

Sinopsis sinetron Safa dan Marwah Episode 3
Tanggal Tayang: 30 September 2009

Kondisi Siti yang tertabrak mobil sangat kritis dan harus mendapat perawatan yang intensif. Dokter bilang hanya keajaiban yang bisa menyembuhkannya. Berita tersebut membuat Marwah sangat sedih.

Safa yang bertengkar dengan ayahnya pergi ke rumah Adil untuk mencurahkan isi hatinya. Hal ini membuat hubungan Adil dan Safa semakin akrab dan membuat Ilham jadi cemburu. Ilham pun bersikap lebih protektif pada Safa.

Ratih, ibu Safa, berusaha membayar uang pengobatan Siti, namun Marwah tidak mau menerimanya. Ia terlanjur sakit hati dengan sikap ayah Safa yang kasar. Atas desakan Safa, Marwah akhirnya mau menerima uang pemberian Ratih. Untuk membiayai kehidupan sehari-harinya, Marwah kemudian bekerja sebagai tukang ketik. Karena terlalu lelah bekerja, Marwah pun pingsan di kampus dan ditolong oleh Adil. Safa yang melihat mereka berdua merasa cemburu.

Sambungan kisah sinetron Safa dan Marwah Episode 3

Sambungan kisah sinetron Safa dan Marwah Episode 3 Part 1

Sambungan kisah sinetron Safa dan Marwah Episode 3 Part 2

Sambungan kisah sinetron Safa dan Marwah Episode 3 Part 3

Sambungan kisah sinetron Safa dan Marwah Episode 3 Part 4

(Terima kasih dan kredit diberikan kepada
http://www.rcti.tv/
Astro Prima
sayangselaluable Channel
dan semua pihak atas sumber maklumat dan gambar)

Online Visitors

Thank you for dropping by